+62 817-4929-054
Gangguan Irama Jantung: Penyebab, Gejala, dan Penanganan oleh dr. Beny Hartono, Sp. JP
Jantung, organ vital yang penting dalam tubuh, merupakan otot berongga seukuran kepalan tangan. Tugas utamanya adalah memompa darah ke pembuluh darah melalui kontraksi ritmik dan berulang. Struktur jantung terdiri dari empat ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Fungsi katup jantung, baik atrioventrikuler (seperti tricuspid dan mitral) maupun semilunar (seperti pulmonal dan aorta), menciptakan dua bunyi jantung yang terdengar sebagai "Lub-Dub."
Denyut Jantung:
Denyut jantung adalah frekuensi detak per menit, sekitar 60 hingga 100 denyut per menit. Cara menghitung denyut nadi dapat dilakukan dengan metode MENARI (Meraba Nadi sendiRi), di mana kita meraba denyut nadi selama 30 detik dan mengalikannya dengan 2. Denyut jantung yang normal berasal dari SA node, dengan rentang antara 60-100 denyut per menit. Namun, denyut yang kurang dari 60 atau lebih dari 100 per menit bisa disebabkan oleh faktor seperti tidur, stres, obat-obatan, atau kondisi kesehatan tertentu.
Gangguan Irama Jantung:
1. Bradikardia (Denyut Lambat):
- Denyut jantung kurang dari 60x/menit, yang umumnya mengakibatkan masalah jika kurang dari 40x/menit.
- Gejala termasuk pingsan, kehilangan keseimbangan, lemas, dan keringat dingin.
- Penyebab melibatkan degenerasi dari SA node dan AV node, serangan jantung, kelainan genetik, atau obat-obatan.
- Terapi melibatkan penanganan penyebab dan pemasangan pacemaker.
2. Takikardia (Denyut Cepat):
- Denyut jantung lebih dari 100x/menit, yang umumnya menyebabkan masalah jika lebih dari 150x/menit.
- Gejala melibatkan berdebar-debar, nyeri dada, sesak nafas, dan dapat menyebabkan pingsan atau kematian.
- Penyebab melibatkan "konsleting listrik," jalur tambahan, fokus listrik yang terlalu aktif, atau serangan jantung.
- Penanganan termasuk kateter ablasi dan obat-obatan.
3. Fibrilasi Atrium:
- Jika diabaikan, dapat menyebabkan stroke, gagal jantung, dan penurunan kualitas hidup.
- Faktor risiko melibatkan usia, hipertensi, diabetes, penyakit jantung koroner, dan penyakit thyroid.
- Penanganan melibatkan kateter ablasi, obat-obatan, dan tindakan pencegahan untuk stroke.
Pencegahan dan Diagnosa Dini:
- Pola hidup sehat, seperti olahraga teratur, makanan sehat, istirahat cukup, dan menghindari stres, dapat membantu mencegah penyakit jantung.
- Diagnosa dini dapat dilakukan dengan MENARI, pemeriksaan EKG, Holter, dan alat rekam ECG Loop Recording Devices.
- Konsultasikan gejala atau keluhan dengan dokter spesialis jantung untuk penanganan lebih lanjut.
Kesimpulan:
Gangguan irama jantung dapat memengaruhi siapa pun, dari usia muda hingga tua, dan terbagi menjadi irama lambat, irama cepat, dan irama tidak teratur. Hidup sehat dan kesadaran akan gejala-gejala awal dapat membantu mencegah penyakit jantung. Dalam kasus gangguan irama yang lebih serius, seperti takikardia, teknik kateter ablasi dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghindari risiko yang lebih besar. Artikel ini disusun oleh dr. Beny Hartono Sp. JP, Konsultan Aritmia RS Premier Bintaro, yang dapat dihubungi pada jadwal dokter yang tersedia.
untuk informasi & buat janji temu Dokter silakan menghubungi:
- RSDHealth Careline: 1 500 908
- WhatsApp Chatbot Appointment: +62 8122 2309 911

dr. Beny Hartono, Sp.JP, Subsp. KI (K), FIHA, FAPSC
Jantung dan Pembuluh Darah Lihat jadwalLoading data... |
---|