Mengenal Sumsum Tulang Belakang, Fungsi, dan Kelainannya

03 Desember 2024

Spinal cord atau sumsum tulang belakang merupakan jaringan panjang seperti tabung yang terhubung dari otak sampai punggung bagian bawah. Organ ini membawa sinyal saraf dari otak ke tubuh dan sebaliknya, sehingga kerusakan apa pun pada sumsum tulang belakang akan memengaruhi gerakan atau fungsi organ tubuh yang lain. 

Anatomi Sumsum Tulang Belakang

Panjang sumsum tulang belakang satu orang dengan orang lain bervariasi. Akan tetapi, ahli medis memperkirakan perempuan memiliki sumsum tulang belakang sepanjang 43 cm, sementara laki-laki sekitar 45 cm. 

Sumsum tulang belakang terbagi dalam 3 bagian, yaitu serviks (leher), toraks (dada), dan lumbar (punggung bawah). Organ ini juga dilindungi oleh 3 lapisan jaringan: dura mater, arachnoid mater, dan pia mater. Para dokter biasa menyebut ketiga lapisan ini dengan sebutan “meninges,”. Berikut adalah penjelasannya:

  • Dura mater: lapisan terluar meninges sumsum tulang belakang. Lapisan ini memiliki tekstur yang kuat.
  • Arachnoid mater: lapisan tengah penutup sumsum tulang belakang. 
  • Pia mater: lapisan terdalam (yang bersentuhan langsung dengan) sumsum tulang belakang.

Di antara ketiga lapisan jaringan di atas juga terdapat ruang yang menjadi “jalur” bagi cairan organ. Antara dura mater dan arachnoid mater, misalnya, ada epidural space (ruang epidural) yang menjadi tempat dokter untuk memasukkan anestesi lokal demi mengurangi sakit saat melahirkan ataupun prosedur pembedahan seperti aneurisma paru-paru atau aneurisma perut. 

Sementara di antara arachnoid mater dan pia mater terdapat subarachnoid space (ruang subaraknoid) yang merupakan tempat cairan serebrospinal (SCF) berada juga tempat menyuntikkan anestesi lokal untuk operasi caesar atau penggantian lutut.

Fungsi Sumsum Tulang Belakang

Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah membawa sinyal saraf ke seluruh tubuh. Secara detail, sinyal atau pesan yang dibawa oleh saraf ini memiliki tiga tugas penting untuk tubuh manusia, yaitu:

  • Membawa sinyal dari otak. Sinyal yang dikirimkan otak melewati sumsum tulang belakang akan mengontrol setiap gerak-gerik manusia. Selain itu, sinyal tersebut juga bertugas untuk mengarahkan fungsi otonom (tidak sengaja) tubuh, seperti laju pernapasan, detak jantung, fungsi usus, hingga fungsi kandung kemih.
  • Membawa informasi ke otak. Sinyal dari bagian-bagian tubuh yang melewati saraf sumsum tulang belakang juga dapat mengirimkan pesan kembali ke otak. Contohnya adalah sensasi sentuhan, tekanan, dan rasa sakit.
  • Mengelola refleks tubuh. Sumsum tulang belakang juga mampu bertugas secara independen (tanpa melibatkan otak) dalam mengendalikan refleks motorik. Misalnya, sumsum tulang belakang mengelola refleks patela, yaitu refleks ketika seseorang menggerakkan kaki secara tidak sengaja ketika tulang kering atau lututnya diketuk oleh orang lain.

Kelainan pada Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang adalah bagian tubuh yang sensitif. Ketika tubuh mengalami cedera atau gangguan, organ ini sangat mungkin terkena dampaknya. Tidak hanya itu, cedera atau kelainan pada sumsum tulang belakang juga biasanya bersifat serius dan dapat menyebabkan gejala yang parah di bagian tubuh sekitarnya.

Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kelainan pada sumsum tulang belakang:

  • Acute transverse myelitis. Peradangan pada satu atau beberapa segmen tulang belakang.
  • Cervical spondylosis. Keausan progresif (secara terus-menerus) pada cakram tulang belakang di bagian leher (cervical disks) yang dapat menekan sumsum tulang belakang.
  • Herniated disks. Pergeseran cakram tulang belakang dari tempatnya ke ruang di sekitar sumsum tulang belakang, sehingga menekan saraf-saraf di sekitarnya.
  • Spinal fractures. Fraktur tulang belakang atau kondisi ketika satu atau lebih ruas tulang belakang terjepit atau patah dan menekan sumsum tulang belakang.
  • Spinal muscular atrophy. Kondisi genetik langka yang menyebabkan seseorang kehilangan sel saraf motorik di sumsum tulang belakang. Akibatnya adalah kelemahan dan pengecilan otot.
  • Spinal stenosis. Penyempitan tulang belakang yang mengakibatkan saraf terjepit dan iritasi sumsum tulang belakang.
  • Spinal tumors. Tumor tulang belakang atau pembengkakan jaringan tubuh (bersifat kanker ataupun tidak) yang bermula di tulang belakang hingga akhirnya menekan sumsum tulang belakang.
  • Spinal infections. Infeksi tulang belakang adalah kondisi ketika abses (radang jaringan tubuh) menyebar luas, tulang belakang runtuh (melemah), atau cakram yang terinfeksi hingga menekan sumsum tulang belakang.

Pentingnya peran sumsum tulang belakang bagi kelangsungan hidup membuat setiap individu perlu menjaga kesehatan organ tubuh ini dengan benar. Dengan demikian, risiko-risiko seperti kelainan yang mungkin mengganggu kondisi sumsum tulang belakang dan kinerja tubuh secara keseluruhan dapat dihindarkan.

Anda juga dapat melakukan kunjungan ke Spine Center RS Premier Bintaro untuk melakukan konsultasi terkait kesehatan maupun gangguan pada sumsum tulang belakang, pengobatan tulang belakang, dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan tulang belakang.

Pusat layanan terpadu dan komprehensif Spine Center RS Premier Bintaro ditangani oleh berbagai macam dokter spesialis, mulai dari Dokter Spesialis Orthopedi Tulang Belakang, tetapi juga oleh Dokter Spesialis Neurologi, Dokter Spesialis Neurofisiologi, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik, dan Dokter Spesialis Radiologi. Dokter-dokter ini juga dapat melakukan tindakan perawatan tulang belakang non-operatif dan operatif.

Hubungi Kami

Untuk informasi dan buat janji temu dokter