+62 817-4929-054
Umur Makin Bertambah, Daya Ingat Malah Berkurang.
oleh: dr. Anastasia Melissa Ayu L. Witjaksono, Sp.N

Demensia adalah gangguan kesehatan yang menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir logis, dan fungsi kognitif lainnya. Kondisi ini dapat berdampak buruk pada aktivitas sehari-hari dan interaksi sosial penderitanya.
Meski sering dianggap sebagai bagian dari proses penuaan, demensia sebenarnya merupakan gangguan pada fungsi otak. Pikun memang wajar terjadi seiring bertambahnya usia, tetapi demensia menyebabkan gangguan yang jauh lebih berat dari sekadar mudah lupa.
Demensia disebabkan oleh kerusakan pada sel saraf dan pembuluh darah di otak sehingga otak tidak dapat berfungsi dengan baik.
Jenis-Jenis Demensia
Berdasarkan perubahan yang terjadi, ada beberapa jenis demensia, yaitu:
- Penyakit Alzheimer, yaitu jenis demensia yang disebabkan penumpukan protein di dalam otak sehingga mengganggu fungsi sel-sel saraf.
- Demensia vaskular, yaitu kondisi yang terjadi ketika sel-sel otak kekurangan darah dan oksigen akibat penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah otak.
- Demensia dengan lewy body, yaitu demensia yang muncul karena adanya gumpalan protein yang disebut lewy body yang merusak sel saraf otak.
- Demensia frontotemporal, yaitu demensia yang disebabkan oleh kerusakan sel saraf di bagian depan (frontal) dan samping (temporal) otak.
- Demensia campuran, yaitu kondisi di mana seseorang menderita dua atau lebih jenis demensia, misalnya Alzheimer sekaligus demensia vaskular.
Selain karena gangguan saraf dan pembuluh darah di otak, demensia juga dapat disebabkan oleh:
- Kelainan sistem imun
- Gangguan metabolisme atau endokrin
- Multiple sclerosis
- Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, seperti kekurangan vitamin B1
- Subdural hematoma (perdarahan di bawah selaput otak)
- Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya obat penenang dan obat pereda nyeri
- Tumor otak
Faktor Risiko Demensia
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia, terutama kebiasaan hidup yang tidak sehat dan bertambahnya usia. Berikut beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai:
- Riwayat keluarga dengan demensia
- Pola makan tidak sehat
- Kurang berolahraga
- Kebiasaan merokok
- Kecanduan alkohol
- Paparan logam berat dalam jangka panjang, seperti merkuri atau arse
- Penggunaan gabapentin
Gejala Demensia
Gejala demensia umumnya berupa penurunan daya ingat dan perubahan kemampuan berpikir, berbicara, atau beraktivitas. Tingkat keparahan dan gejala yang muncul berbeda-beda pada tiap penderita.
Gejala demensia berdasarkan tingkat keparahannya:
Tahap awal
Pada tahap ini, gejala masih ringan dan biasanya belum terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala yang muncul antara lain:
- Mudah lupa
- Sulit menemukan kata yang tepat saat berbicara
- Sering mengulang aktivitas yang sama tanpa disadari
- Mulai kesulitan melakukan aktivitas yang biasanya mudah dilakukan
- Tersasar di tempat yang sebelumnya sudah sering dikunjungi
Tahap menengah
Gejala demensia pada tahap menengah mulai menyebabkan penderitanya kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Beberapa kondisi yang bisa dialami antara lain:
- Kesulitan melakukan aktivitas dasar sehari-hari, seperti berpakaian, makan, dan mandi secara mandiri
- Mudah melupakan informasi yang baru diketahui
- Sering lupa nama anggota keluarga atau teman dekat
- Kesulitan membuat keputusan dan memecahkan masalah
- Sering tersasar
- Sering mengulang pembicaraan
- Melupakan kenangan masa lalu
Tahap akhir
Pada demensia tahap akhir, penderita sudah mengalami demensia berat sehingga ia tidak dapat hidup mandiri. Gejalanya bisa berupa:
- Tidak mampu berjalan atau duduk
- Tidak mengenali anggota keluarga
- Tidak bisa memahami atau menggunakan bahasa
Kapan Harus ke Dokter?
Demensia yang dideteksi sejak dini memungkinkan penanganan yang lebih cepat, sehingga bisa memperlambat perburukan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya.
Segera periksakan diri ke dokter jika terjadi penurunan kemampuan berpikir dan mengingat yang cukup berat, agar dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut di rumah sakit.
Bila muncul gejala darurat, seperti penurunan kesadaran secara tiba-tiba, perubahan perilaku yang ekstrem, atau penurunan fungsi fisik secara drastis, jangan ragu untuk ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Hubungi Kami
Untuk informasi & buat janji temu Dokter
dr. A. Melissa Ayu L. Witjaksono, SpN, AIFO-K, DAIFIDN
Neurologi Lihat jadwal| Loading data... |
|---|

