7 Tanda Aneurisma Otak yang Sering Diabaikan

10 Desember 2024

Brain aneurysm atau aneurisma otak merupakan salah satu penyakit pembuluh darah yang terjadi di otak. Meski kondisi ini tidak cukup umum, yaitu hanya terjadi pada 3,2% manusia di dunia, risiko paling fatalnya adalah pengancaman jiwa. Untuk itu, penting bagi Anda mengetahui tanda-tanda aneurisma otak agar tidak sampai mengalami titik fatalnya. Mari simak ulasan tentang aneurisma otak serta tanda-tanda yang sering diabaikan.

Apa Itu Aneurisma Otak?

Aneurisma otak adalah pelebaran atau penonjolan pembuluh darah otak (arteri) akibat melemahnya atau menipisnya dinding otak. Dalam dunia medis, aneurisma otak karena pelebaran arteri dikenal dengan istilah aneurisma fusiform (fusyform aneurysm), yaitu pembuluh darah yang melebar di kedua sisi dinding arteri.

Sementara itu, aneurisma otak yang terjadi karena penonjolan arteri biasa dikenal sebagai aneurisma sakular (saccular aneurysms) atau aneurisma beri, karena bentuknya menyerupai buah beri. Aneurisma sakular memiliki “leher” yang menghubungkan aneurisma ke arteri induk hingga membentuk bulatan seperti kubah. Tipe aneurisma ini hanya menonjol pada satu dinding arteri.

Karena dinding otak melemah atau menipis, pelebaran atau penonjolan pada arteri berisiko membuat aneurisma pecah dan darah dalam arteri tumpah ke dalam ruang antara tengkorak dan otak. Pada akhirnya, individu mengalami pendarahan subarakhnoid (subarachnoid hemorrhage), yang merupakan salah satu jenis stroke serius.

Faktor Risiko Aneurisma Otak

Aneurisma otak terjadi tanpa diketahui alias secara diam-diam. Oleh sebab itu, banyak orang yang tidak menyadari bahwa ia memiliki bibit atau kecenderungan mengalami situasi ini, terutama individu yang memang mewariskan kondisi pembuluh darah yang lemah. Selain faktor riwayat keluarga (aneurisma familial), berikut adalah beberapa faktor yang meningkatkan terjadinya risiko aneurisma otak pada seseorang:

  • Merokok
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Usia di atas 40 tahun
  • Berjenis kelamin perempuan
  • Memiliki gangguan kesehatan lain, seperti sindrom Ehlers-Danlos, penyakit ginjal polikistik dominan autosomal, sindrom Marfan, dan displasia fibromuskular
  • Ada malformasi atriovena (AVM)
  • Ada kelainan kongenital pada dinding arteri
  • Penyalahgunaan obat-obatan, terutama kokain
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Infeksi
  • Trauma kepala yang parah

7 Gejala Aneurisma Otak

Berikut adalah beberapa tanda aneurisma otak yang sering terabaikan:

1 Sakit kepala petir

Thunderclap headache atau “sakit kepala petir” merujuk pada sakit kepala yang terjadi secara tiba-tiba dan singkat, seperti sebuah petir. Sakit kepala yang parah ini akan memuncak dalam waktu 60 detik. Meski jarang sekali terjadi, sakit kepala petir dapat menjadi tanda dari kondisi yang berpotensi mengancam nyawa; biasanya berkaitan dengan pendarahan di dalam dan di sekitar otak.

2 Kehilangan kesadaran

Kehilangan kesadaran saat terjadi pendarahan biasanya disebabkan oleh iskemia, yaitu kondisi kurangnya aliran darah ke organ tubuh tertentu hingga organ tersebut kekurangan oksigen. Durasi kehilangan kesadaran juga bisa menjadi tolok ukur tingkat keparahan kondisi individu yang bersangkutan.

3 Nyeri atau kaku di leher

Rasa nyeri atau kaku leher (neck stiffness) yang terjadi akibat darah terakumulasi dalam cairan tulang belakang di sekitar pangkal otak. Kondisi ini pada akhirnya dapat mengiritasi area tersebut dan membuat leher terasa nyeri atau kaku.

4 Mual, muntah, dan mengantuk

Mual dan muntah serta mengantuk yang dialami orang dengan aneurisma otak juga merupakan efek samping dari darah dalam cairan tulang belakang yang terkumpul. Ini dapat menjadi indikator meningkatkan tekanan dalam otak (hidrosefalus).

5 Sensitif terhadap cahaya

Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia) terjadi karena pelebaran atau penonjolan arteri menyebabkan tekanan pada saraf optik di otak. Sebagai akibatnya, individu dengan aneurisma otak akan mengalami berbagai gangguan penglihatan, seperti kuadranopia nasal (kehilangan penglihatan sepenuhnya) atau hemianopsia bitemporal (penglihatan kabur, kehilangan penglihatan sebagian, muncul bintik-bintik putih di bidang pandang).

6 Nyeri di wajah

Nyeri di wajah karena aneurisma otak terjadi akibat kompresi atau tekanan pada saraf kranial. Rasa nyeri ini umumnya berada di pusat dan hanya pada satu sisi wajah, dengan intensitas dan frekuensi yang berfluktuasi.

7 Gangguan hormon 

Hormon yang terganggu juga menjadi salah satu tanda aneurisma otak yang sering terabaikan. Hal ini terjadi akibat pelebaran atau penonjolan aneurisma menekan kelenjar hipofisis yang berada di bagian depan otak, tepatnya di bawah hipotalamus. Kelenjar hipofisis bertanggung jawab untuk mengendalikan banyak kelenjar lain di seluruh tubuh, termasuk kelenjar pengatur endokrin yang mengontrol masalah seksual, seperti disfungsi ereksi, masalah menstruasi, dan komplikasi pada kelenjar lain.

Demikianlah ulasan mengenai aneurisma otak serta tanda-tanda yang sering terabaikan. Apabila Anda merasa mengalami salah satu gejala di atas ataupun sekadar ingin memastikan kesehatan otak, Anda dapat melakukan kunjungan ke klinik Bedah Saraf kami. Di RS Premier Bintaro, Dokter Spesialis Bedah Saraf kami dapat menangani perawatan bedah saraf dari penyakit dan gangguan saraf otak dan perifer.

Hubungi Kami

Untuk informasi dan buat janji temu dokter

Tags