+62 817-4929-054
4 Tipe Malnutrisi, Faktor Risiko, dan Dampaknya untuk Tubuh

Telah ditinjau dan disetujui oleh dr. Diah Prasmapti Yunianingtias, M.Nutr.Diet, Sp.GK
Malnutrisi atau kekurangan gizi merupakan kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup atau keseimbangan yang tepat. Artinya, malnutrisi bukan hanya sekadar kekurangan jumlah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi juga ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini bisa dialami semua kalangan usia, mulai dari anak-anak sampai dewasa.
Tipe Malnutrisi
Malnutrisi terdiri dari beberapa tipe. Berikut adalah penjelasannya:
Macronutrient Undernutrition
Kondisi ketika tubuh kekurangan makronutrien, seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Dalam jangka pendek, kekurangan nutrisi dapat menyebabkan beberapa kondisi seperti sembelit, mual, lelah, lemas, dan lapar. Namun, dalam jangka panjangnya kekurangan nutrisi bisa mengakibatkan gangguan kesehatan, seperti kekebalan tubuh menurun, anemia, kulit kering dan terkelupas, rambut kering dan mudah rontok, stunting, dan sebagainya.
Macronutrient Overnutrition
Berbeda dengan sebelumnya, macronutrient overnutrition terjadi saat tubuh kelebihan lemak, protein, dan karbohidrat. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan, sebab, mengonsumsi ketiga zat gizi ini secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi), sakit kepala, obesitas, gangguan pencernaan yang ditandai dengan kesulitan buang air besar, hingga kerusakan ginjal.
Micronutrient Undernutrition
Kondisi di mana tubuh kekurangan zat gizi mikronutrien, antara lain mineral dan vitamin. Ketika kekurangan nutrisi ini, tubuh akan menunjukkan beberapa gejala, misalnya merasa lemas dan lelah, rambut rontok, kulit kusam, sariawan, perdarahan gusi, mudah sakit, nyeri tulang dan sendi, kesulitan untuk berkonsentrasi, hingga penglihatan menurun.
Micronutrient Overnutrition
Apabila micronutrient undernutrion adalah kondisi kekurangan, maka micronutrient overnutrition adalah kelebihan vitamin dan mineral. Mengonsumsi kedua nutrisi ini secara berlebihan dapat menyebabkan rambut rontok, kram perut, diare, mual, dan kerusakan saraf. Selain itu, micronutrient undernutrion juga dapat menimbulkan beberapa gejala lain, seperti lebih sensitif, kesemutan dan kebas, sulit konsentrasi, dan susah tidur.
Faktor Risiko Malnutrisi
Malnutrisi atau kekurangan gizi dapat menyerang siapa saja dari segala kalangan usia. Kondisi ini biasanya dipicu karena kekurangan ekonomi, pangan, dan sebagainya. Nah, kelompok yang berisiko mengalami kondisi ini, antara lain:
Lanjut usia (lansia), terutama ketika mereka berada di rumah sakit atau melakukan perawatan jangka panjang.
Anak-anak karena membutuhkan lebih banyak nutrisi untuk membantu tumbuh kembang.
Orang yang terisolasi secara sosial, misalnya karena masalah kesehatan, mobilitas, dan lainnya.
Orang dengan gangguan makan seperti bulimia (gangguan makan yang membuat pengidapnya imemiliki keinginan untuk makan banyak kemudian dimuntahkan kembali karena takut mengalami kenaikan berat badan) dan anoreksia (gangguan makan dengan rasa takut berlebihan akan mengalami kenaikan berat badan).
Dampak Malnutrisi
Saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan mengalami beberapa efek samping atau dampak. Berikut adalah uraiannya yang dibagi berdasarkan kelompok usia:
Anak-anak
Sistem kekebalan tubuh pada anak menjadi lemah, sehingga membuatnya lebih mudah tertular penyakit dan pemulihannya biasanya lebih lama. Selain itu, anak juga bisa mengidap gangguan pencernaan.
Tumbuh kembang anak mengalami keterlambatan dibandingkan teman seusianya. Keterlambatan ini bisa terjadi pada perkembangan motorik anak.
Pertumbuhan fisik anak menjadi terganggu, ditandai dengan postur tubuh lebih pendek dari pada anak seusianya.
Mengalami masalah perilaku dan emosional, seperti stres, cemas berlebihan, mudah marah, dan depresi.
Dewasa
Mengidap resistensi insulin, yakni kondisi saat sel dalam tubuh tidak bisa memanfaatkan hormon insulin. Efeknya, pankreas bekerja lebih keras supaya bisa menghasilkan insulin lebih banyak untuk digunakan sebagai energi dan dapat berakhir dengan penyakit diabetes tipe 2.
Menderita hipertensi, di mana kondisinya muncul karena terlalu banyak mengonsumsi natrium sehingga tubuh tidak mampu melarutkan cairan di tubuh. Semakin banyak cairan, pembuluh darah pun meningkat dan mengakibatkan hipertensi.
Mengalami diabetes, akibat mengonsumsi makanan tinggi kandungan karbohidrat dalam jumlah berlebihan dan tidak dibarengi dengan olahraga. Sebagai akibatnya, kadar gula darah meningkat (diabetes).
Memicu penyakit yang berkaitan dengan organ jantung, misalnya stroke, gagal jantung, jantung koroner, dan sebagainya. Kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan vitamin D, sehingga mengakibatkan pembuluh darah terganggu dan bilik kiri jantung menebal.
Itu dia berbagai tipe malnutrisi, faktor risiko, dan dampaknya terhadap tubuh. Anda yang membutuhkan konsultasi gizi dapat langsung mengunjungi Spesialis Gizi RS Premier Bintaro. Dokter spesialis gizi kami yang berpengalaman akan membantu Anda dalam hal pengetahuan gizi, pencegahan malnutrisi, hingga penyusunan diet atau makanan yang gizinya memenuhi kebutuhan harian Anda.
Hubungi Kami
Untuk informasi dan buat janji temu dokter

dr. Diah Prasmapti Yunianingtias, M.Nutr.Diet, Sp.GK
Gizi Klinik Lihat jadwalLoading data... |
---|