Scoliosis: Gejala, Penyebab, dan Solusi Penanganannya

30 Juni 2025
Oleh: dr. Ajiantoro, Sp.OT (K) Spine - Spesialis Orthopedi & Traumatologi Konsultan Spine

Apa itu Scoliosis?

Scoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung ke samping, membentuk huruf “C” atau “S” dengan sudut ≥ 10° (diukur menggunakan sudut Cobb). Kelengkungan ini dapat muncul di berbagai bagian tulang belakang: toraks, lumbar, atau keduanya .
 

Penyebab Scoliosis

  • Idiopatik (~65–80%) – Jenis paling umum, terutama pada usia 10–18 tahun, tanpa penyebab yang jelas. Faktor genetik terlibat, tapi mekanisme pastinya tidak diketahui.
  • Kongenital (~15%) – Terjadi sejak lahir akibat cacat bentuk tulang belakang selama perkembangan janin.
  • Neuromuskular (sekitar 10%) – Terkait dengan kelainan otot atau saraf, seperti cerebral palsy, distropi otot, atau cedera saraf tulang belakang .
  • Degeneratif – Terjadi pada orang dewasa akibat penuaan, osteoartritis, atau penurunan kualitas disc – dikenal juga sebagai scoliosis degeneratif.
  • Fungsional/non-struktural – Kelengkungan sementara akibat faktor eksternal seperti panjang kaki berbeda, kejang otot, atau nyeri.

    
Gejala Scoliosis

  • Bahu, pinggul, atau sabuk pinggang tampak tidak simetris
  • Salah satu tonjolan tulang belikat lebih terlihat saat membungkuk
  • Pada kelengkungan ringan, biasanya tidak nyeri; namun jika parah, dapat menyebabkan:
    • Nyeri punggung dan otot tegang.
    • Rasa kebas atau nyeri kaki akibat kompresi saraf
    • Kesulitan bernapas karena tulang rusuk yang terdorong 
       

Kapan Harus Memeriksakan Diri?

Periksakan ke dokter jika ditemukan tanda-tanda:

  • Bahu/pinggul tidak sejajar, tubuh condong ke satu sisi
  • Tonjolan tulang belikat saat tes “Adam’s forward bend”, Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pencitraan (rontgen, MRI jika diperlukan) untuk mengukur sudut Cobb.


Derajat Kurvatur & Penanganannya

Berdasarkan sudut Cobb:

  • Mild (10–24°): Pemantauan rutin setiap 3–12 bulan selama masa pertumbuhan.
  • Moderate (25–45°): Penggunaan korset (brace), terutama saat masih tumbuh, untuk menghambat perkembangan kurva.
  • Severe (≥ 45–50°): Pertimbangkan operasi (fusi tulang belakang) untuk mencegah kelengkungan memburuk .

Cara Mengurangi Nyeri & Menjaga Postur

  1. Latihan fisik dan terapi khusus: Pilates, yoga, berenang, dan latihan otot inti efektif memperkuat otot pendukung tulang belakang.
    Metode seperti Schroth membantu memperbaiki postur secara tiga dimensi.
  2. Bracing, Korset type TLSO (dari ketiak hingga pinggul) bisa mencegah kurva memburuk, terutama dalam pertumbuhan.
  3. Operasi. Spinal fusion dengan sekrup dan batang logam untuk meluruskan tulang belakang pada kasus berat.
     

Ringkasan Penanganan

Sudut COBPenanganan
10–24° (Ringan)Observasi rutin
25–45° (Moderate)Tambah korset + latihan postur
≥ 45–50° (Parah)Pertimbangkan operasi

        

 

 

 

 

Kesimpulan

Scoliosis adalah kelainan kelengkungan tulang belakang yang jika ditangani sejak dini, misal melalui pengamatan, latihan, atau korset, bisa dikendalikan. Pada kasus berat, prosedur bedah menjadi pilihan terbaik. Penting untuk segera konsultasi ke dokter saat menemukan gejala, demi mencegah komplikasi seperti nyeri kronis, gangguan pernapasan, atau kelainan bentuk tubuh yang lebih parah.

Jika Anda atau keluarga mengalami gejala scoliosis, segera konsultasikan ke RS Premier Bintaro untuk evaluasi dan penanganan sesuai kebutuhan - karena deteksi dini dan intervensi yang tepat dapat membantu mencegah perkembangan kondisi dan menjaga kualitas hidup.

Hubungi Kami

Untuk Informasi & Buat Janji Temu Dokter

dr. Ajiantoro, Sp.OT (K) Spine
Orthopedi & Traumatologi Lihat jadwal
Loading data...