Pengobatan dan Pencegahan Penyebaran Chickenpox di Lingkungan Kantor

11 Februari 2025

oleh: dr. Ariska Sinaga, Sp.PD

cacar air

Chickenpox, atau yang dikenal dengan cacar air dalam bahasa Indonesia, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV). Virus ini juga merupakan penyebab herpes zoster (cacar api). Ketika pertama kali terinfeksi VZV, gejala yang muncul adalah cacar air. Setelah sembuh, virus ini tetap tinggal dalam tubuh dalam keadaan dorman di sistem saraf. Ketika daya tahan tubuh menurun, virus ini dapat aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster (cacar api).

Varicella sangat menular dan umumnya terjadi pada anak-anak, namun orang dewasa juga bisa terinfeksi, terutama jika belum pernah terinfeksi sebelumnya atau belum divaksinasi.

 

Cara Penyebaran Virus Varicella:

  • Melalui droplet udara: Virus dapat tersebar ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Partikel virus bisa terhirup oleh orang lain yang berada dalam jarak sekitar 1 meter.
  • Kontak langsung dengan lesi kulit: Virus dapat menyebar melalui cairan yang keluar dari lenting. Setelah lenting mengering dan membentuk keropeng, biasanya sudah tidak lagi menular.
  • Melalui benda yang terkontaminasi: Virus dapat bertahan di permukaan benda seperti handuk atau pakaian. Jika seseorang menyentuh benda tersebut dan kemudian menyentuh wajah atau mulut, virus bisa masuk ke tubuh. Namun, penyebaran ini jarang terjadi karena virus cepat mati di luar tubuh.
  • Penyebaran perinatal: Ibu hamil yang terinfeksi varicella dapat menularkan virus ke janin melalui plasenta.

 

Tanda dan Gejala Varicella:

  1. Gejala awal: Biasanya muncul 1-2 hari sebelum lesi kulit muncul, seperti demam, rasa lelah, penurunan nafsu makan, nyeri tubuh, dan sakit kepala.
  2. Ruam khas: Lesi kulit dimulai dengan bintik merah kecil di wajah, dada, perut, dan punggung, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Bintik merah ini akan berkembang menjadi lenting berisi cairan jernih, lalu menjadi keropeng. Ruam ini bisa sangat gatal dan dapat muncul di kulit kepala, mulut, atau area genital.
  3. Gejala tambahan: Pembengkakan kelenjar getah bening dan nanah pada lenting yang tergaruk atau terinfeksi.
  4. Komplikasi: Komplikasi bisa terjadi pada orang dewasa, bayi, atau individu dengan sistem imun lemah, seperti pneumonia, ensefalitis, atau infeksi kulit sekunder akibat garukan.

 

Periode Penularan

Varicella dapat menular 1-2 hari sebelum ruam muncul, saat gejala awal. Virus berhenti menular setelah semua lenting mengering dan menjadi keropeng, biasanya sekitar 5-7 hari setelah ruam pertama kali muncul.

 

Pengobatan Varicella

Sebagian besar kasus varicella akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Isolasi di rumah: Karyawan yang terinfeksi harus mengisolasi diri selama 7-10 hari hingga lesi kulit mengering.
  2. Pengobatan demam: Obat seperti parasetamol dapat digunakan untuk menurunkan demam. Hindari penggunaan aspirin karena dapat menyebabkan Sindrom Reye.
  3. Mengurangi rasa gatal: Gunakan losion calamine atau mandi dengan air hangat yang dicampur oatmeal koloid atau soda kue. Potong kuku untuk mencegah luka akibat garukan.
  4. Obat antihistamin: Obat seperti cetirizine atau loratadine dapat digunakan untuk mengurangi gatal.
  5. Antiviral (acyclovir): Diberikan pada individu yang berisiko tinggi, seperti yang belum menerima vaksin varicella, ibu hamil, atau individu dengan kondisi imun lemah. Pemberian antiviral paling efektif jika diberikan dalam 24-48 jam setelah timbulnya lesi kulit.

 

Pencegahan Penyebaran Varicella di Lingkungan Kantor:

  1. Vaksinasi Varicella:
    • Vaksin varicella sangat efektif dalam mencegah penyakit ini, dengan efektivitas 80-90%. Vaksin ini merupakan vaksin hidup yang dilemahkan yang mengandung virus hidup untuk merangsang kekebalan tubuh tanpa menyebabkan penyakit.
    • Pada orang dewasa, vaksin diberikan dalam dua dosis dengan jarak 4-8 minggu.
    • Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan CDC merekomendasikan vaksinasi untuk mereka yang belum menerima vaksin atau terinfeksi varicella, serta bagi mereka yang bekerja di tempat dengan risiko tinggi terpapar varicella (seperti rumah sakit, sekolah, atau laboratorium), dan wanita usia produktif.
  2. Isolasi Karyawan yang Terinfeksi Varicella:
    • Karyawan yang terinfeksi harus mengisolasi diri di rumah hingga semua lesi kulit mengering dan menjadi keropeng, yang biasanya memakan waktu sekitar 7-10 hari.
  3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kantor:
    • Cuci tangan dengan benar menggunakan 6 langkah, dan kantor harus menyediakan fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta hand sanitizer berbasis alkohol.
    • Disinfeksi permukaan yang sering disentuh seperti keyboard, gagang pintu, tombol lift, meja, dan sebagainya.
    • Tisu dan masker disarankan bagi karyawan yang sedang batuk atau bersin untuk mengurangi penyebaran droplet udara.
    • Edukasi karyawan untuk mengonsumsi makanan sehat, kaya gizi, dan rutin berolahraga guna menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh.
  4. Edukasi Karyawan Mengenai Tanda, Gejala, dan Cara Penularan Varicella:
    • Karyawan harus diberikan informasi mengenai gejala awal varicella, seperti demam, kelelahan, dan ruam yang berkembang menjadi lenting. Penjelasan mengenai cara penularan melalui droplet di udara, kontak langsung dengan cairan lenting, atau permukaan terkontaminasi juga perlu disampaikan.
  5. Pemantauan dan Tanggapan Cepat terhadap Kasus Varicella di Kantor:
    • Lakukan pendataan dan pemantauan karyawan yang berisiko, terutama yang belum pernah terinfeksi atau divaksinasi. Laporkan kasus varicella kepada manajemen atau fasilitas kesehatan setempat untuk mendapatkan penanganan.

untuk informasi & buat janji temu Dokter dapat menghubungi:

Tags
dr. Ariska Sinaga, Sp.PD
Penyakit Dalam Lihat jadwal
Loading data...